

فيه ولدت وفيه أنزل علي“Di hari Senin itulah aku dilahirkan, dan di hari Senin pula aku pertama kali diberi wahyu (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala).”

فيه ولدت وفيه أنزل علي“Di hari Senin itulah aku dilahirkan, dan di hari Senin pula aku pertama kali diberi wahyu (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala).”
Ummatal Islam,
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan banyak kenikmatan demi kenikmatan, segala puji bagi Allah yang telah banyak menurunkan kepada kita banyak karunia demi karunia. Diantara karunia yang Allah berikan kepada kita yaitu kita masuk di awal tahun hijriah di bulan Muharram ini.
Dan Subhanallah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan awal tahun hijriah itu bulan haram, dan menjadikan akhir tahun hijriah pun bulan haram. Diawali tahun hijriah dengan bulan Muharram dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah. Keduanya adalah bulan haram, seakan memberikan kepada kita sebuah isyarat agar memulai tahun dengan kebaikan dan mengakhiri tahun dengan kebaikan. Karena bulan-bulan haram merupakan bulan-bulan kebaikan, Allah berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya jumlah bulan ketika Allah menciptakan langit dan bumi adalah dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram.” (QS. At-Taubah[9]: 36)
Kita memulai tahun ini dengan bulan Muharram, dimana bulan Muharram adalah bulan yang Allah istimewakan. Diantara keistimewaan bulan Muharram, Allah menamainya sebagai bulan Allah. Rasulullah bersabda:
شَهْرُ اللَّهِ المُحَرَّمُ
“Bulan Allah Muharram” (HR. Muslim)
Allah menyebutkan bahwa Muharram itu bulan Allah. Itu menunjukkan betapa agungnya bulan ini. Bulan Muharram yang Allah haramkan atas kita semua. Sebagaimana kita sering mendengar penjelasan dari para asatidzah bahwa di bulan-bulan haram, amalan-amalan keburukan dilipatgandakan menjadi besar. Karena Allah mengatakan dalam Al-Qur’an:
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Jangan kalian mendzalimi diri-diri kalian sendiri di bulan-bulan haram tersebut.” (QS. At-Taubah[9]: 36)
Artinya berbuat dzalim di bulan itu akan Allah lipat gandakan, Allah besarkan dosanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَة
“Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Subhanallah.. betapa agungnya puasa ini. Bahkan di awal-awal Islam, ketika Allah belum diwajibkan puasa Ramadhan, puasa ‘Asyura itu termasuk puasa yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’al kepada kaum muslimin.
Akan tetapi ketika Allah mewajibkan bulan Ramadhan, Allah menjadikan
puasa ‘Asyura sesuatu yang tidak wajib. Namun Rasullullah menekankan kita untuk berpuasa di hari itu dan menyebutkan
keutamaannya yang agung sebagaimana kita telah sampaikan tadi.
Maka dari itulah saudaraku.. Orang-orang yang mengingikan kebaikan, orang-orang yang menginginkan agar dosanya digugurkan, ini adalah kesempatan emas untuk kita digugurkan dosa-dosa kita setahun yang lalu.
إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ“Wahai anakku, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelih engkau, bagaimana pendapatmu, nak?” (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّـهُ مِنَ الصَّابِرِينَ“Wahai ayahku, lakukan saja apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan mendapati aku insyaAllah termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS Al-Qadr [97]: 1-3)
Dimana dua nikmat ini sangat berharga sekali, tidak bisa diganti dengan harta yang banyak. Apa itu?نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ“Ada dua nikmat yang tertipu padanya banyak manusia.”
الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ“kesehatan, waktu luang.” (HR. Bukhari)
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
" Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Bacaan Dzikir Pagi أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ ع...