Seseorang yang mencari nafkah, kalau ia tujuannya adalah untuk mencari nafkah yang Allah wajibkan kepada dia, untuk menafkahi anak dan istrinya maka itu menjadi pahala di sisi allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang yang melakukan perbuatan yang sifatnya duniawi, apabila itu memang tujuannya karena Allah, di jalan Allah dan sesuai dengan syariat Allah, maka itu bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca Juga : Keutamaan bulan sya’ban
Manusia, Allah ciptakan untuk ibadah. Maka kita berusaha untuk berpindah dari satu ibadah kepada ibadah berikutnya. Apabila kita telah selesai dalam ibadah mencari nafkah, kita berusaha mencari ibadah yang lainnya. Yaitu dengan berusaha banyak berdzikir kepada Allah, dengan shalat, dengan membaca Qur’an dan yang lainnya. Apabila kita telah selesai di bulan Ramadhan ini, Alhamdulillah. Dengan karunia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, segera kita bersiap-siap menuju ibadah berikutnya. Yaitu berpuasa di bulan Syawal. Kemudian setelah Syawal, berikutnya kita akan menjelang bulan-bulan haram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah dan Muharram. Tiga bulan haram yang sangat mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang sangat diperintahkan kita untuk banyak berbuat kebaikan di dalamnya.
Mari Simak selengkapnya penjelasan mengenai Istiqomah Beribadah Setelah Ramadhan rekaman khutbah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.: