Live!

Tampilkan postingan dengan label PuasaAsyura. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PuasaAsyura. Tampilkan semua postingan

PERISTIWA KARBALA 10 MUHARRAM

 
PHBI DKM JAMI’ AL-HIKMAH RW.05
KEL. CIUMBULEUIT - KEC. CIDADAP - KOTA BANDUNG

" Selamat menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah "
 
===================================
 
Berikut Rangkuman peristiwa-peristiwa penting Hari Asyura dan Pertempuran Karbala, sebagaimana dibahas oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja. Memahami peristiwa-peristiwa ini penting untuk menghargai dampaknya terhadap sejarah Islam dan pelajaran yang mereka berikan tentang keimanan, pengorbanan, dan kepemimpinan dalam Islam. 
 

=================================== 

 

Konteks Karbala 

Karbala adalah peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 10 Muharram tahun 680 M (61 H). Peristiwa ini melibatkan Imam Husain, cucu Nabi Muhammad, dan para pengikutnya melawan pasukan Yazid bin Muawiyah. Konteksnya muncul setelah kematian Muawiyah, ketika Yazid berusaha untuk mengonsolidasikan kekuasaan, yang menyebabkan pertentangan dari mereka yang setia kepada Ali dan Husain. 
 

Panggilan untuk Bertindak 

Orang-orang Kufah, yang sebagian besar adalah pendukung Ali, menghubungi Imam Husain, mengundangnya untuk memimpin mereka melawan Yazid. Mereka berjanji setia kepadanya, dengan bersikeras bahwa mereka tidak menginginkan Yazid sebagai pemimpin mereka. Meskipun ada peringatan dari para sahabat seperti Ibnu Abbas, yang mendesak agar berhati-hati karena nasib ayahnya, Ali, Imam Husain memutuskan untuk mengindahkan panggilan tersebut. 
 

Keputusan Imam Husain 

Husain melakukan istikharah (doa untuk petunjuk) dan memutuskan untuk pergi ke Kufah. Dia pergi bersama sekelompok kecil keluarga dan pendukungnya, dengan keyakinan bahwa dia dapat menginspirasi gerakan melawan tirani. Kesalahan komunikasi dan pengkhianatan akhirnya menyebabkan tragedi di Karbala. 
 

Peristiwa Penting Pertempuran 

Pada hari Ashura, Husain dan para pengikutnya menghadapi pasukan Yazid. Mereka terputus dari pasokan air, dan mengalami kehausan yang luar biasa. Meskipun kalah jumlah, Husain dan para sahabatnya bertempur dengan gagah berani, menunjukkan keberanian dan komitmen yang luar biasa terhadap prinsip-prinsip mereka. 
 

Akibat Karbala 

Kematian Husain dan para pengikutnya menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan. Peristiwa ini diperingati setiap tahun selama Muharram, khususnya pada Hari Asyura, oleh jutaan umat Muslim. Peristiwa ini menjadi pengingat akan nilai-nilai keadilan, pengorbanan, dan keteguhan dalam keyakinan seseorang, bahkan saat menghadapi rintangan yang sangat besar. 
 
 


Baca Juga : Tentang Puasa Muharram

 

Kesimpulan Peristiwa 

Karbala memberikan pelajaran yang mendalam tentang kepemimpinan, pengorbanan, dan kewajiban moral untuk melawan ketidakadilan. Memahami sejarah ini sangat penting untuk menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap warisan Islam dan relevansi warisan Husain yang berkelanjutan. Memperingati Hari Asyura juga dapat menjadi waktu untuk refleksi dan komitmen untuk menegakkan keadilan dalam kehidupan kita. 

 

Mari Simak selengkapnya PERISTIWA KARBALA 10 MUHARRAM, Video Nasehat Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA #firandaandirja #firandaterbaru #nasehat #sunnah
Riwayat Shahih Tentang Peristiwa Karbala

Penjelasan Singkat Keutamaan Puasa Syawal dan Puasa Bulan Dzulhijjah

Dan sahabat Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang puasa Ramadhan kemudian ia mengikutinya dengan puasa 6 hari dibulan Syawal maka seakan-akan ia puasa sepanjang tahun.”


Penjelasan Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr :

Penulis kitab ini Rahimahullah menyebutkan hadits yang berkenaan dengan keutamaan puasa 6 hari dibulan Syawal. Dan hadits ini adalah hadits yang shahih, benar dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan tidak perlu kita menoleh kepada orang-orang yang meragukan kebenaran hadits ini. Karena hadits ini adalah hadits yang shahih (benar) tentang keutamaan puasa 6 hari dibulan Syawal dan tidak disyaratkan 6 hari ini dilakukan secara terus-menerus. Akan tetapi boleh dipisah. Bisa dilakukan di awal Syawal atau di pertengahan Syawal atau di akhir Syawal, maka tidak mengapa. Yang penting puasa 6 hari tersebut semuanya di bulan Syawal.


Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam menyebutkan pahala yang besar ini dengan mengatakan:


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang puasa Ramadhan kemudian ia mengikutinya dengan puasa 6 hari dibulan Syawal maka seakan-akan ia puasa sepanjang tahun.”


Hal ini dikarenakan satu kebaikan akan ditulis pahala 10 kebaikan dan satu tahun jumlah harinya adalah sebanyak 360 hari. Maka puasa Ramadhan sebanding dengan puasa 300 hari. Karena satu kebaikan dituliskan 10 pahala dan puasa 6 hari dibulan Syawal sebanding dengan puasa 60 hari. Karena satu kebaikan yang dikerjakan maka pahalanya ditulis dengan 10 kebaikan.


Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Maka seakan-akan ia puasa sepanjang tahun.” Karena apabila ada seorang yang setiap tahun ia berpuasa Ramadhan kemudian puasa 6 hari dibulan Syawal maka seakan-akan sepanjang zaman ia berpuasa. Karena satu kebaikan pahalanya adalah 10 kebaikan.












Baca Juga : Tentang Puasa Muharram


KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA DI BULAN DZULHIJJAH

Sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ


“‘Tidak ada hari-hari yang amal shalih pada hari-hari tersebut lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melebihi 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah’ Maka para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal tersebut lebih baik dibandingkan dengan jihad dijalan Allah Ta’ala?’ Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Amal shalih pada hari-hari tersebut lebih utama daripada berjihad dijalan Allah, kecuali seorang yang keluar berjihad membawa hartanya dan berangkat sendiri berjihad dan tidak kembali lagi.'” (HR. Bukhari)


Penjelasan Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr :

Penulis kitab ini Rahimahullah menyebutkan hadits yang umum tentang keutamaan amal shalih pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Dan penyebutan hadits ini dalam bab keutamaan puasa karena diantara bentuk amal shalih yang dianjurkan untuk dikerjakan pada 10 pertama di bulan Dzulhijjah yaitu berpuasa. Karena puasa adalah salah satu amal shalih. 


Mari Simak selengkapnya Penjelasan Singkat Keutamaan Puasa Syawal dan Puasa Bulan Dzulhijjah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 29 Shafar 1441 H / 28 Oktober 2019 M.:



<<SUMBER


Pilihan

Terbaru

TABLIGH AKBAR - MAULID NABI MUHAMMAD ﷺ SAW 1447 H / 2025 M

    PANITIA HARI BESAR ISLAM DKM JAMI’ AL-HIKMAH RW.05 Mengundang Muslimin & Muslimat Warga RW. 05 & Sekitarnya Dalam Rangka Acara :...

IMAAM QU'RAN RECITATION ( Sheikh Maher Al Muayqili ByHaramain Recordings )