Live!

Maulid 1446H

Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan

Hadits Tentang Kisah Isra’ Mi’raj

Hadits yang ke-60 dari Malik bin Sha’sha’ah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

بَيْنَا أَنَا عِنْدَ الْبَيْتِ بَيْنَ النَّائِمِ وَالْيَقْظَانِ-وَذَكَرَ يعنِي رَجُلاً بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ

“Ketika aku berada di sisi Ka’bah antara tidur dan bangun. Beliau menyebutkan seorang laki-laki diantara dua laki-laki.” Artinya ada malaikat yang mendatangi beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

فَأُتِيتُ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُلأن حِكْمَةً وَإِيمَانًا، فَشُقَّ مِنَ النَّحْرِ إِلَى مَرَاقِّ الْبَطْنِ، ثُمَّ غُسِلَ الْبَطْنُ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ مُلِئَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا.

“Lalu dibawakan kepadaku sebuah bejana dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan iman. Lalu dada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dibelah dari nahr (النَّحْرِ) sampai bawah perut, kemudian perut dicuci dengan zam-zam, kemudian dipenuhi dengan hikmah dan keimanan.”

Ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hendak Isra’ Mi’raj. Kemudian sebelum Isra’ Mi’raj Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dibelek (dibelah) terlebih dahulu dan dikeluarkan hatinya dan dicuci.

Apa hikmahnya?

Kata para ulama hikmahnya adalah bahwa Rasulullah hendak bertemu dengan Allah. Karena hendak bertemu dengan Allah dalam keadaan hati yang bersih dan suci.

Atas dasar itu -kata para ulama- jika kita hendak bermunajat dengan Allah, maka kita berusaha untuk membawa hati yang bersih.

 

Bingkai Twibbon Isra Mi'raj

<<  Bingkai Twibbon Isra Mi'raj & Share di media sosial, 

Klik! berikut linknya : https://twb.nz/dkm-alhikmah05

 

 

 

 


Baca Juga : Nabi Muhammad Melihat Para Nabi Ketika Isra’ Mi’raj

 

Dalam satu riwayat dikatakan bahwa penduduk langit pun bergembira dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dimana penduduk langit tidak mengetahui apa yang Allah inginkan di bumi sampai Allah memberi tahu kepada mereka.

Penduduk langit tidak tahu apa yang terjadi di bumi, karena yang mengetahui yang ghaib hanya Allah. Kalau bukan karena Allah yang memberi tahu mereka tidak tahu. Sama halnya kita yang di bumi tidak tahu apa yang dilakukan para penduduk langit.

Ini menunjukkan bahwa kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ke langit membuat gembira. Maka penduduk bumi lebih berhak bergembira dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tapi gembira itu jangan setahun sekali. Kita gembira setiap hari dengan mempelajari sunah-sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kita gembira setiap hari dengan mengamalkan perintah dan titah-titah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

 

Hadits Tentang Kisah Isra’ Mi’raj adalah bagian dari kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab الجمع بين صحيحين (Al-Jam’u Baina As-Sahihain) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. . :

  
<<SUMBER



Nabi Muhammad Melihat Para Nabi Ketika Isra’ Mi’raj

Kita masuk hadits yang ke-62 dari Ibnu Abbas -semoga Allah meridhainya-, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:


رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي مُوسَى: رَجُلًا آدَمَ، طُوَالًا، جَعْدًا، كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ، وَرَأَيْتُ عِيسَى: رَجُلًا مَرْبُوعًا، مَرْبُوعَ الخَلْقِ، إِلَى الحُمْرَةِ وَالبَيَاضِ، سَبِطَ الرَّأْسِ، وَرَأَيْتُ مَالِكًا خَازِنَ النَّارِ، وَالدَّجَّالَز فِي آيَاتٍ أَرَاهُنَّ اللَّهُ إِيَّاهُ : { فَلاَ تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ }

“Ketika Isra’ mi’raj, aku melihat Nabi Musa: seorang laki-laki yang kulitnya putih, sangat tinggi, rambutnya ikal, seakan-akan beliau orang yang berasal dari Syanuah. Sementara aku melihat Nabi Isa: seorang laki-laki yang tidak tinggi tidak pendek, kulitnya putih kemerahan, rambutnya ikal. Dan aku melihat Malaikat Malik penjaga api neraka dan aku juga melihat Dajjal. Didalam ayat-ayat yang Allah perlihatkan kepadaku {maka kamu jangan merasa ragu terhadap pertemuannya}”



pexels al aqsa




Baca Juga : Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1441H

 

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah S.A.W. diperlihatkan oleh Allah ketika Isra’ Mi’raj itu Nabi Musa, Nabi Isa. Apakah diperlihatkan dalam artian yaitu dengan jasadnya sementara Nabi Musa sudah meninggal dunia dan sudah dikuburkan. Yang jelas ini adalah alam ghaib, hanya Allah yang Maha Tahu dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Nabi Muhammad Melihat Para Nabi Ketika Isra’ Mi’raj 

adalah bagian dari kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab الجمع بين صحيحين (Al-Jam’u Baina As-Sahihain) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. :

      <<SUMBER

    Keistimewaan Bulan Rajab Menurut Islam

    Ummatal Islam,

    Kita berada dibulan yang mulia, bulan Rajab. Salah satu bulan yang haram. Allah Ta’ala berfirman:



    إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّـهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّـهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ


    “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya” (QS. At-Taubah[9]: 36)




    Artinya, perbuatan dzalim yang kita lakukan dibulan-bulan haram, maka dosanya dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka hormatilah bulan-bulan haram ini.

    Jika dahulu masyarakat Jahiliyah sebelum Islam dizaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka sangat mengagungkan bulan-bulan haram karena ia adalah merupakan syariat Ibrahim ‘Alaihish Shalatu was Salam, maka ini adalah syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai syariat untuk kita semuanya. Ia adalah bulan Rajab, demikian pula bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan bulan Muharram.


    Baca Juga : Keutamaan bulan sya’ban

     

    Kita berada dibulan yang mulia, bulan Rajab,

    maka kita berusaha untuk mengagungkan dan memuliakan bulan ini. Dengan cara apa? Yaitu dengan cara kita menjauhi berbagai macam kedzaliman dan dosa. Karena perbuatan dzalim dibulan ini akan dilipatgandakan dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak seperti dibulan-bulan yang lainnya. Karena ia adalah bulan yang mulia.

    Para ulama berkata bahwa amalan shalih yang bertepatan dengan waktu yang mulia akan dilipatgandakan pahalanya. Demikian pula amalan keburukan, dosanya pun akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Mari Simak selengkapnya kajian Islam ilmiah Keistimewaan Bulan Rajab Menurut Islam yang disampaikan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. :



    <<SUMBER

    Nuzulul Qur’an

    Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa karena di dalamnya diturunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah sebagai Mukjizat terbesar.  Sehingga Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an.
    Peringatan terhadap turunnya Al Qur’an diwujudkan oleh masyarakat dalam berbagai acara di Indonesia dan umumnya peringatan Nuzulul Qur’an diadakan setiap malam ke-17 Ramadhan.

    Terlepas dari itu semua yang terpenting bagi kita adalah bagaimana bisa memahami secara umum tentang proses turunnya Al-Qur’an sehingga dapat mengambil ilmu dan faedah darinya.














    (Foto oleh Tayeb MEZAHDIA)


    Terdapat beberapa ayat yang saling berkaitan yang menjelaskan turunnya Al-qur’an, yaitu:



    شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
    “Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Al-Baqarah:185)

    Ayat ini adalah dalil bahwa Al Qur’an pertama kali diturunkan di bulan Ramadhan. Sebagaimana ayat lain:


    إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
    “Sesungguhnya kami turunkan ia (Al Qur’an) di malam lailatul qadr.” (QS. Al Qadr: 1)
    Juga firman Allah Ta’ala:


    إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
    “Sesungguhnya kami turunkan ia (Al Qur’an) di malam yang penuh keberkahan” (QS. Ad Dukhan: 3)


    Baca Juga : Dibalik Peristiwa Isra Mi'raj yang Jarang Kita Ketahui



    Imam Ibnu Katsir memaparkan, “Allah Ta’ala memuji bulan Ramadhan diantara bulan-bulan lainnya. Yaitu dengan memilihnya sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an Al Azhim” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/501)

    Berdasarkan ayat-ayat diatas maka tidak ada perbedaan dikalangan para ulama bahwa al-qur’an diturunkan pada malam lailatul qadr. Namun terdapat penjelasan terhadap ayat-ayat diatas karena secara zahir bertentangan dengan realitas kehidupan Rasulullah S.A.W. , dimana diturunkan Al-qur’an selama 23 tahun.

    Berikut ini penjelasan Syeikh Manna Al-Qatthan dalam Kitabnya Mabahits fi Ulumil Qur’an dalam artikel berikut : Nuzulul Qur’an, Mengenal Turunnya Al-Qur’an :




    <<SUMBER



    Nikmat Sehat Dan Waktu Luang

    Kita melanjutkan tentang nasihat-nasihat dan wejangan-wejangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Di sini beliau membawakan tentang kesempatan-kesempatan beramal. Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
    نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ
    “Ada dua nikmat yang tertipu padanya banyak manusia.”
    Dimana dua nikmat ini sangat berharga sekali, tidak bisa diganti dengan harta yang banyak. Apa itu?
    الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
    “kesehatan, waktu luang.” (HR. Bukhari)

    1. Kesehatan

    Manusia tidak lepas antara dia sehat atau sakit. Dan kita baru merasakan nikmatnya sehat itu saat kita sakit. Disaat itu baru kita merasa menyesal. Sakit itu adalah salah satu penghalang besar yang menyebabkan seseorang terhalang dari amal. Baik itu amal tersebut sifatnya agama maupun sifatnya duniawi. Dengan adanya sakit, apalagi sakit keras, kita tidak bisa beramal.

    2. Waktu Luang

    Waktu adalah sesuatu yang paling mahal dari apa yang kita miliki. Karena waktu itu sangat mahal, tidak bisa dibeli dengan harta, maka hendaknya digunakan dengan perkara yang lebih mahal dari harta, yaitu amalan yang sifatnya manfaat untuk dunia dan akhirat kita.
    Sekali lagi, waktu tidak bisa dibeli oleh harta. Kalau ternyata kita gunakan untuk perkara yang lebih rendah dari harta, sayang. Karena waktu itu lebih mahal dari harta. Maka kalau begitu gunakan dalam perkara lebih mahal dari harta. Menuntut ilmu, beramal shalih, berbuat kebaikan, melakukan manfaat yang sifatnya maslahat untuk dunia maupun akhirat kita.

    Mari Simak selengkapnya kajian Islam ilmiah Nasihat-Nasihat Para Sahabat yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.:

    << SUMBER

    Keutamaan bulan sya’ban

    Keutamaan bulan sya’ban, dia adalah bulan yang didalamnya diangkat amal-amal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan kebiasaan Rasulullah , apabila ada bulan ataupun waktu yang didalamnya diangkat amalan kepada Allah, maka beliau senantiasa berpuasa. Termasuk didalamnya bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban diangkat amal pertahun. Maka beliau senantiasa berpuasa pada bulan Sya’ban sebagaimana hadits yang saya sudah sebutkan tadi. Ini keutamaan bulan Sya’ban. Bulan yang amalan-amalan diangkat dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.



















    Baca Juga : Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1441H

     

    Hikmah Memperbanyak Puasa Dibulan Sya’ban


    Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali di dalam kitab beliau yang agung, yaitu kitab Lathaif Al-Ma’arif beliau menyebutkan hikmah kenapa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperbanyak puasa dibulan Sya’ban? Kata beliau bahwa hikmah dari memperbanyak puasa dibulan Sya’ban yang mengetahui dan paling mengetahui hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan mungkin hikmahnya:
    1. Karena Rasulullah S.A.W. sangat menyukai amalannya diangkat dalam keadaan beliau sedang berpuasa.
    2. Juga hikmah yang lain mungkin merupakan latihan untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Sehingga nanti masuk puasa Ramadhan tidak ada kesulitan, tidak ada merasa terbebani dengan puasa Ramadhan tersebut. Akan tetapi sudah berlatih atas puasa dan sudah menjadi biasa.
    3. Ketika orang memperbanyak puasa dibulan Sya’ban, maka dia mendapatkan rasa lezat berpuasa dibulan Sya’ban. Maka ketika masuk bulan Ramadhan, dia mempunyai kekuatan dan semangat sportivitas untuk memasuki bulan Ramadhan tersebut dengan berpuasa.

    Mari Simak selengkapnya kajian Islam ilmiah Keutamaan Bulan Sya’ban Yang Terlalaikan yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc :

    <<SUMBER

    10 Wasiat Agar Terhindar Dari Wabah

    Setiap muslim wajib menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah ‘azza wa jalla, mengharap karunia dan pemberian hanya kepada-Nya. Bertawakal juga hanya kepada-Nya. Sebab segala urusan hanya berada di tangan-Nya, di bawah pengaturan dan kendali-Nya.


























    Selengkapnya Baca/ Unduh Disini : » klik : DOWNLOAD

    Dalam menghadapi berbagai musibah yang menimpa hendaknya ia benar-benar berusaha untuk bersabar dan mengharap pahala. Sebab Allah ‘aza wa jalla telah menjanjikan pahala yang melimpah bagi siapa saja yang bersabar dan mengharap pahala.

    Mari simak selengkapnya kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr :

    << SUMBER

    Pilihan

    Terbaru

    Tujuan Kegiatan Pawai Obor

    Kegiatan pawai obor umumnya diharapkan dapat mencapai beberapa tujuan dan memberikan berbagai manfaat bagi peserta, penyelenggara, dan mas...

    IMAAM QU'RAN RECITATION ( Sheikh Maher Al Muayqili ByHaramain Recordings )