Tempat : Masjid Jami’ Al-Hikmah RW.05
WAKTU : 18:30 WIB s/d selesai
Hadits yang ke-60 dari Malik bin Sha’sha’ah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
بَيْنَا أَنَا عِنْدَ الْبَيْتِ بَيْنَ النَّائِمِ وَالْيَقْظَانِ-وَذَكَرَ يعنِي رَجُلاً بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ
“Ketika aku berada di sisi Ka’bah antara tidur dan bangun. Beliau menyebutkan seorang laki-laki diantara dua laki-laki.” Artinya ada malaikat yang mendatangi beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
فَأُتِيتُ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُلأن حِكْمَةً وَإِيمَانًا، فَشُقَّ مِنَ النَّحْرِ إِلَى مَرَاقِّ الْبَطْنِ، ثُمَّ غُسِلَ الْبَطْنُ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ مُلِئَ حِكْمَةً وَإِيمَانًا.
“Lalu dibawakan kepadaku sebuah bejana dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan iman. Lalu dada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dibelah dari nahr (النَّحْرِ) sampai bawah perut, kemudian perut dicuci dengan zam-zam, kemudian dipenuhi dengan hikmah dan keimanan.”
Ini Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hendak Isra’ Mi’raj. Kemudian sebelum Isra’ Mi’raj Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dibelek (dibelah) terlebih dahulu dan dikeluarkan hatinya dan dicuci.
Apa hikmahnya?
Kata para ulama hikmahnya adalah bahwa Rasulullah hendak bertemu dengan Allah. Karena hendak bertemu dengan Allah dalam keadaan hati yang bersih dan suci.
Atas dasar itu -kata para ulama- jika kita hendak bermunajat dengan Allah, maka kita berusaha untuk membawa hati yang bersih.
Klik! berikut linknya : https://twb.nz/dkm-alhikmah05
Dalam satu riwayat dikatakan bahwa penduduk langit pun bergembira dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dimana penduduk langit tidak mengetahui apa yang Allah inginkan di bumi sampai Allah memberi tahu kepada mereka.
Penduduk langit tidak tahu apa yang terjadi di bumi, karena yang mengetahui yang ghaib hanya Allah. Kalau bukan karena Allah yang memberi tahu mereka tidak tahu. Sama halnya kita yang di bumi tidak tahu apa yang dilakukan para penduduk langit.
Ini menunjukkan bahwa kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ke langit membuat gembira. Maka penduduk bumi lebih berhak bergembira dengan kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tapi gembira itu jangan setahun sekali. Kita gembira setiap hari dengan mempelajari sunah-sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kita gembira setiap hari dengan mengamalkan perintah dan titah-titah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Kita masuk hadits yang ke-62 dari Ibnu Abbas -semoga Allah meridhainya-, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي مُوسَى: رَجُلًا آدَمَ، طُوَالًا، جَعْدًا، كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ، وَرَأَيْتُ عِيسَى: رَجُلًا مَرْبُوعًا، مَرْبُوعَ الخَلْقِ، إِلَى الحُمْرَةِ وَالبَيَاضِ، سَبِطَ الرَّأْسِ، وَرَأَيْتُ مَالِكًا خَازِنَ النَّارِ، وَالدَّجَّالَز فِي آيَاتٍ أَرَاهُنَّ اللَّهُ إِيَّاهُ : { فَلاَ تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ }
“Ketika Isra’ mi’raj, aku melihat Nabi Musa: seorang laki-laki yang kulitnya putih, sangat tinggi, rambutnya ikal, seakan-akan beliau orang yang berasal dari Syanuah. Sementara aku melihat Nabi Isa: seorang laki-laki yang tidak tinggi tidak pendek, kulitnya putih kemerahan, rambutnya ikal. Dan aku melihat Malaikat Malik penjaga api neraka dan aku juga melihat Dajjal. Didalam ayat-ayat yang Allah perlihatkan kepadaku {maka kamu jangan merasa ragu terhadap pertemuannya}”
Ummatal Islam,
Kita berada dibulan yang mulia, bulan Rajab. Salah satu bulan yang haram. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّـهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّـهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya” (QS. At-Taubah[9]: 36)
Artinya, perbuatan dzalim yang kita lakukan dibulan-bulan haram, maka dosanya dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka hormatilah bulan-bulan haram ini.
Jika dahulu masyarakat Jahiliyah sebelum Islam dizaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka sangat mengagungkan bulan-bulan haram karena ia adalah merupakan syariat Ibrahim ‘Alaihish Shalatu was Salam, maka ini adalah syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai syariat untuk kita semuanya. Ia adalah bulan Rajab, demikian pula bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan bulan Muharram.
Baca Juga : Keutamaan bulan sya’ban
maka kita berusaha untuk mengagungkan dan memuliakan bulan ini. Dengan cara apa? Yaitu dengan cara kita menjauhi berbagai macam kedzaliman dan dosa. Karena perbuatan dzalim dibulan ini akan dilipatgandakan dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak seperti dibulan-bulan yang lainnya. Karena ia adalah bulan yang mulia.
Para ulama berkata bahwa amalan shalih yang bertepatan dengan waktu yang mulia akan dilipatgandakan pahalanya. Demikian pula amalan keburukan, dosanya pun akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mari Simak selengkapnya kajian Islam ilmiah Keistimewaan Bulan Rajab Menurut Islam yang disampaikan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. :
فيه ولدت وفيه أنزل علي“Di hari Senin itulah aku dilahirkan, dan di hari Senin pula aku pertama kali diberi wahyu (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala).”
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
" Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
PANITIA HARI BESAR ISLAM DKM JAMI’ AL-HIKMAH RW.05 Mengundang Muslimin & Muslimat Warga RW. 05 & Sekitarnya Dalam Rangka Acara :...